line-height

Minggu, 27 April 2014

PNEMONIA PADA BALITA



Oleh. Herwin A. Hi. Adam, SKM
         

      Pnemonia balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat atau napas sesak pada anak usia balita ( 0 - < 5 tahun ). Penyakit pneumonia berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 3 – 10 jam apabila tidak segera mendapat pertolongan yangcepat dan tepat.
Gejala penyakit Pnemonia balita di tandai dengan :
1.      Batuk
2.      Napas cepat
3.      Napas sesak
Bila balita anda mengalami gejala penyakit Pnemonia maka bawalah segera balita       anda ke :
1.      Petugas Kesehatan ( dokter, bidan, perawat )
2.      Pusat Kesehatan Masyarakat  ( Puskesmas ), Puskesmas Pembantu ( Pustu ), Poskeskel/poskesdes atau fasilitas Kesehatan lain terdekat di lingkungan tempat tinggal anda.
3.      Rumah sakit terdekat
Penyebab penyakit Pnemonia pada balita :
1.      Tertulari oleh penderita batuk
2.      Imunisasi tidak lengkap
3.      Kurang gizi
4.      Pemberian Air Susu Ibu ( ASI ) yang tidak memadai
5.      Terhirupnya asap atau debu secara berulang-ulang
6.      Tinggal di lingkungan yang tidak sehat
Cara pencegahan agar balita tidak terkena penyakit Pnemonia
1.      Jauhkan balita anda dari penderita batuk
2.      Lakukan imunisasi lengkap di posyandu atau di Puskesmas
3.      Berikan ASI pada bayi/anak usia 0-2 tahun
4.   Bersihkan lingkungan rumah terutama ruangan tempat tinggal balita anda, serta usahakan ruangan memiliki udara bersih dan ventilasi cukup
5.      Jauhkan bayi/balita dari asap, debu serta bahan-bahan lain yang mudah terhirup oleh bayi/balita anda seperti asap rokok, asap dari tungku, asap dari obat nyamuk bakar, asap dari kendaraan bermotor ataupun pencemaran lingkungan udara lainnya.


Perawatan di rumah untuk balita yang terkena Pnemonia
1.      Tingkatkan pemberian makanan bergizi, dan tetap memberikan ASI
2.      Beri minum lebih banyak dari biasanya
3.   Bila badan anak panas, kompres dengan air dingin dan jangan pakaikan selimut tebal atau pakaian tebal
4.      Jika batuk berikan obat batuk tradisional seperti campuran ¼ sendok teh jeruk nipis ditambah dengan 2/3 sendok teh kecap atau madu diberikan 3-4 kali sehari
5.      Jika hidungya tersumbat karena pilek, bersihkan lubang hidungnya dengan sapu tangan bersih/tissue
6.      Segera bawa ke putugas kesehatan bila sakit anak bertambah parah.

INGAT…………………!!!!!!!!!!!
Penyakit Pnemonia berakibat kematian bagi balita anda dalam waktu 3 – 10 jam jadi perhatikanlah kesehatan bayi dan balita anda

Senin, 21 April 2014

POSYANDU ( POS PELAYANAN TERPADU )



Oleh. Herwin A. Hi. Adam, SKM


Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Tujuan Posyandu
Tujuan posyandu antara lain: 
  • Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
  • Membudayakan PHBS
  • Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
  • Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
Kegiatan Pokok Posyandu
  • KIA
  • KB
  • Imunisasi
  • Gizi
  • Penanggulangan diare

Pelaksanaan Layanan Posyandu
 Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran  
Meja II : Penimbangan 
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
  • Imunisasi
  • Pemberian vitamin A dosis tinggi.
  • Pembagian pil KB atau kondom.
  • Pengobatan ringan.
  • Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis.

Keberhasilan Posyandu
Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S  : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik

Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
  1. D Æ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
  2. N Æ Berhasil tidaknya program posyandu.


Kegiatan Posyandu

1.   Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali  tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.

Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A. 

Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya berada di bawah garis merah KMS.

Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda lumpuh layu.

Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan bila perlu.


2. Pelayanan Tambahan yang Diberikan 
  1. Pelayanan bumil dan menyusui. 
  2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.
  3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.
  4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
  5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
  6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
  7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
  8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan lingkungan pemukiman.
  9. pemanfaatan pekarangan.
  10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.
  11. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
     
    Manfaat Posyandu  
    Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare.

    1. Kesehatan ibu dan anak
  • Ibu:  Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
  • Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
  • Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari   data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
STRATA POSYANDU
STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :
            1. Posyandu Pratama  :
            • belum mantap.
            • kegiatan belum rutin.
            • kader terbatas. 
            2. Posyandu Madya  :
                                  • kegiatan lebih teratur
                                  • Jumlah kader 5 orang
            3. Posyandu Purnama  :
                                                           • kegiatan sudah teratur.
                                                           • cakupan program/kegiatannya baik.
                                                           • jumlah kader 5 orang
                                                           • mempunyai program tambahan
4. Posyandu Mandiri  :
   • kegiatan secara terahir dan mantap
   • cakupan program/kegiatan baik.
   • memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap. 

Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang antar strata Posyandu adalah :
1.       Jumlah buka Posyandu pertahun.
2.      Jumlah kader yang bertugas.
3.      Cakupan kegiatan.
4.      Program tambahan.
5.      Dana sehat/JPKM.

Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.


KMS

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya. 

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik :
  • Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :
  • Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah 
Merupakan awal tanda  balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104)

2   Keluarga Berencana
 Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB.


3   Imunisasi
 Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. 

Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
  • BCG untuk mencegah penyakit TBC.
  • DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
  • Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
  • Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4   Peningkatan Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita  di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa    memberikan penyuluhan tentang  ASI, status gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5   Penanggulangan diare
 Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh  kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:
  • Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
  • Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu 
  • Pekerjaan iu 
  • Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat 
  • Sarana dan prasarana di posyandu 
  • Jarak dari posyandu tersebut